27 September, 2011

Jadilah Mereka

oke, saatnya ngisi blog dengan sesuatu yang (mungkin) bermanfaat dan sedikit "berbobot", mengingat isi blog ini tidaklah terlalu bermanfaat. Sebelumnya maaf kalau ini terlalu "aneh" atau terlalu memihak. Tulisan ini di buat menggunakan pandangan aku sendiri. Sedikit menggunakan emosi.

Beberapa hari yang lalu aku baca blog entah punya siapa aku lupa, isinya tentang penyelamatan Harimau Sumatra yang makin hari makin berkurang jumlahnya di hutan. Nah, disini aku gak akan ngejelasin ciri-ciri Harimau, Habitatnya, dan lain sebagainya karna kalian bisa baca di Wikipedia.

tahun 1926


Dan di tambah lagi aku baca tulisannya Om Saman tentang teater yang ceritanya tentang Harimau juga. Begitu liat, rasanya pengen nangis di pelukan Rain (?) eh, tapi serius. Sebagai pencinta kucing, aku gak tega liat harimau harimau itu mati karna ulah manusia yang "rakus" [itu kan harimau, bukan kucing] iya, itu harimau aku juga tau, tapi harimau itu kan masih satu famili sama kucing. Hanya ini ukurannya beberapa kali lipat lebih besar dari kucing-kucing aku di rumah.



Kalian pasti pernah kan denger, baca, atau liat berita tentang Harimau yang mangsa manusia? Kalian tau gak sih kenapa Harimau itu turun ke pemukiman warga terus nerkam warga setempat?

nah, menurut Wikipedia makanan Harimau itu Celeng, Rusa, Unggas, Ikan, atau Orangutan. Ada kemungkinan, penyebab turunnya Harimau ke pemukiman warga itu makanan mereka di hutan udah habis [kenapa bisa habis? siapa yang ngabisin?] gak ada yang ngabisin lah, emangnya itu cemilan?

Kenapa bisa habis? karna habitat mereka hancur, atau lebih tepatnya DIHANCURKAN oleh tangan manusia yang berotak pendek, yang mencari keuntungan semata. Hutan, Manusia tebang untuk di jual kayunya. Ada yang menanam kembali pohonnya ada juga yang membiarkan hutan gundul begitu saja.

Yang membiarkan hutan gundul itu, bikin rantai makanan terputus dan akhirnya hewan-hewan mangsaan si Harimau itu pada mati, dan harimau mulai bingung harus cari makan kemana. Pada akhirnya harimau turun ke pemukiman warga. Ada yang hanya sekedar mampir ada juga yang menerkam warga setempat.

Ketika harimau turun dan menerkam warga, justru malah di anggap "pengganggu" ketenangan mereka. Lalu harimau di tangkap dan di kurung di kandang yang kurang layak. Yang membingungkan adalah yang "pengganggu" itu sebenarnya siapa? Harimau? atau justru kita? manusia.

Singkatnya,
Manusia nebang hutan--> gak di tanem lagi pohonnya--> rantai makanan putus---> harimau kelaparan--> harimau turun ke pemukiman nyari makanan---> ada manusia lewat pas harimau lagi laper banget---> lalu di terkam---> harimau di salahkan---> harimau di kurung dan berakhir di kebun binatang



Emang sih, gak semua penebang hutan kayak begini. Ini yang ilegal yang kayak begini, gak nanem kembali apa yang udah mereka tebang.

lihat, betapa lucunya mereka :')

Wikipedia: "Hanya sekitar 400 ekor tinggal di cagar alam dan taman nasional, dan sisanya tersebar di daerah-daerah lain yang ditebang untuk pertanian, juga terdapat lebih kurang 250 ekor lagi yang dipelihara di kebun binatang di seluruh dunia."





di jual dengan harga Rp.5jt sampai Rp.25jt per-lembar
In this case, mungkin kita harus "menjadi" mereka biar kita tahu apa rasanya makanan kita tiba tiba menghilang, rasanya terjebak, rasanya menjadi yang di salahkan

Ini menurut pandangan dan pikiran aku, dan ini menurut anggota KK




sumber foto:
http://www.tigertrust.info/images/donati1.jpg
http://images.detik.com/content/2010/03/12/431/Puteri-Indonesia07.jpg
http://alamendah.files.wordpress.com/2010/07/harimau.jpg

sumber video:
Youtube

sumber info:
Wikipedia

9 comments:

  1. beberapa tahun yang lalu, di Jambi pernah heboh karena beberapa ekor Harimau Sumatra masuk ke perkampungan warga, sampe ada beberapa orang jadi korban. ada yang di makan, ada yang di terkam, ada yang di takut-takuti aja.

    itu jelas karena habitat mereka sudah semakin kecil, dan sumber makanan mereka juga menipis, di karenakan di Jambi marak sekali praktek ilegaloging. parah banget lah, kasihan harimau-harimau itu

    ReplyDelete
  2. Setuju banget ma kata2 jadilah mereka Riz . .

    Itulah kita, manusia, terkadang terlalu egois karena merasa 'paling tinggi' dari makhluk hidup yang lain didunia ini, jadinya suka lupa gimana jadinya mereka kalau kita usik.

    Walaupun gak semua manusia kayak gitu.

    Intinya kita harus mulai dari diri kita sendiri supaya semuanya jadi lebih salah satunya dengan mengingatkan sesama melalu post kayak gini nih :)

    di tempatku sih yang sering nerkam tuh babi hutan soalnya manusianya yg ngusik, mungkin babi hutannya marah makanya serang balik (=,=)

    ReplyDelete
  3. harimau sumatera itu banyak di Jambi, Palembang, Medan, dan Lampung. Harimau juga pernah di jadikan praktek penjualan di berbagai negara..contoh dagingnya dan kulitnya.

    Mengenai harimau, ini merupakan hewan yang punah di tahun 2025 nanti. mengikuti pendahulu nenk moyangnya sabertooth :)

    ReplyDelete
  4. artikel yg keren. jarang2 ada blogger muda yang bahas kayak gini. euumm.. yah tanggapan saya pasti akan klise yah. tapi selalu ada alasan kenapa ada bencana alam, kenapa hewan buas menyerang, dan itu ulah manusia.

    yeah yang melakukan ilegal logging kan beberapa manusia yang nggak bertanggung jawab, korbannya manusia nggak bersalah yang lain. jadi pelaku perusakan hutan sama saja dengan membunuh saudarnya sendiri.

    kita geram banget kan *sebagai penyayan binatang terutama kucing dan predikat saya sebagai Raja Ucing 2011* tapi mu gimana lagi coba. seharusnya pemerintah konsen juga ke hal2 kek beginian. ini mah keknya malah komunitas underground yang lebih banyak bergerak

    ah makan tu korsi senayan!!!! *nggak nyambung yea


    udah ah mau mimik cucu dulu me me me meoong

    ReplyDelete
  5. Om Yono: sedih kan yah liatnya :((

    Teh Pipit: iya, karna kalo di kasus kek begini kita harus ngeliat keadaan dari berbagai sudut pandang, jangan di liat dari sudut pandang "nyari untung" doang

    Bang Mad: iya, masa kulit harimau di jual 5 juta doang

    Om Saman: mihihi makasih om :"> aku kan gak tega liat keluarga kucing punah gitu aja karna ke-egoisan manusia

    ReplyDelete
  6. Suka miris. Masalahnya itu harimau sumatera udah langka banget.

    Sebagai orang Jambi, sedih juga kalau ngebayangin harimau sumatera bakalan hilang dari habitatnya..
    Padahal harimau kan imut..

    Di Kebun binatang di Bukit Tinggi pun, harimau sumatera hanya beberapa ekor aja.

    ReplyDelete
  7. harimau sumatra sudah kritis diambang kepunahan karena habitatnya tergusur oleh perkebunan sawit, harus ada keberpihakan pemerintah jangan sampai harimau sumatra punah seperti harimau jawa

    ReplyDelete
  8. Walaaaah isi blog mau apa aja ya terserah, asal terus ngeblog. :)


    Yap yap, ini benar sekali. Harimau itu agresif kalau dia merasa terancam atau pas lapar. Buktinya pasti ada aja kejadian pawang harimau di kebun binatang yang kena terkam. Itu pas dia lapar.

    Seperti kata Alquran, kita manusia ini diturunkan ke bumi untuk menjadi khalifah, menjaga keseimbangan alam. Tapi nyatanya malah manusia yang merusak keseimbangan alam. Kalo udah begini, tinggal menunggu waktu aja air laut semakin naik, kelaparan melanda banyak benua, dan gajah-gajah masuk ke permukiman desa. :(

    ReplyDelete
  9. Manusia memang makhluk paling serakah di alam semesta. Harimau aja kalo udah kenyang, dia ga akan menerkam rusa yg lewat di sebelahnya. Mereka hanya membunuh karena kelaparan, tidak seperti manusia yg membunuh demi kekayaan dan kepuasan. >_<

    ReplyDelete

Comment juga dong! payah baca doang