Ririz: Berhentilah berlari. Aku sudah lelah (Bagian 3)

Baca bagian sebelumnya

Kamu berjanji akan datang ke tempatku pukul 7 malam. Aku sudah menyiapkan makan malam karna aku tahu kalau kamu datang pukul 7 malam kamu pasti belum makan malam. Aku sudah membuatkan makanan kesukaanmu: Telur gulung. Makanan sudah siap dan aku tinggal menunggu kabar darimu.

Sudah pukul 7 malam. Handphone masih tidak ada telepon masuk atau pesan masuk. Hmm.. mungkin kamu terlambat sedikit. Aku menunggu sambil menonton tv. Dan satu jam telah berlalu tapi masih belum ada kabar darimu. Kamu kemana? Tidak biasanya kamu tidak memberi kabar. Padahal biasanya kalau kamu ingin datang ke tempatku, kamu sampai mengirim sms 3 atau 4 kali sebelum kamu benar datang ke tempatku. Tapi sekarang, tidak satupun smsmu masuk ke handphone. Dan tak satupun telepon masuk darimu. Aku mulai khawatir, lalu aku kirim sms padamu

Ilustrasi oleh Kanin

“hai, kamu sekarang di mana? Apa kamu jadi ke tempatku?”

…..

10 menit berlalu sejak aku mengirim sms itu. Tapi tidak ada balasan. Kembali aku kirim sms padamu dengan isi yang sama. 5 menit kemudian smsku tidak juga kamu balas. Dan 1 jam terlewat lagi dengan menunggu balasan sms darimu yang tidak kunjung datang. Kemana perginya kamu? Dimana kamu berada sekarang? Kenapa smsku tidak kamu balas? Tidak biasanya kamu membuat aku khawatir. Ada apa denganmu?

Aku masih menunggu kamu sampai pukul 10 malam. Tapi tidak juga datang. Aku putuskan menunggu di teras rumah sebentar. Aku menunggumu di teras rumah selama 30 menit dan aku mulai bosan menunggu. Akhirnya aku masuk ke dalam rumah dan makan malam yang sudah terlalu larut sendirian. Menghabiskan makanan kesukaanmu sendirian. Makan telur gulung yang tadinya aku masakkan untukmu di meja makan sendirian.

Jam sudah menunjuk pada angka 11.30 malam. Aku sudah terlalu lelah malam ini. Lelah menunggu kamu yang tidak juga datang. Aku pergi tidur dengan perasaan yang tidak nyaman. Dengan pikiran yang masih mempertanyakan kemana perginya kamu. Ah sudahlah siapa tahu besok pagi ada sms masuk ke handphone dari kamu. “Selamat tidur” ucapku dalam hati. Semoga kamu mendengarnya.

*****

Ah tidak!! Kenapa alarm tidak berbunyi? Ah, aku lupa semalam handphone aku matikan nada deringnya. Jam berapa ini? Ya ampun.. aku terlambat mata kuliah Ekonomi Makro. Dan…. Ya Tuhan ada kuis!!

Handphone bergetar ada sms masuk.

“Kamu di mana sekarang? Kuis hari ini batal, dosennya ada urusan di luar kota. Apa kamu bisa ke kampus hari ini, mbul?”

Ah, sebenarnya aku benci panggilan itu. Tapi aku senang karna akhirnya ada sms darimu. Dan sebnarnya banyak sekali pertanyaan yang ingin aku lontarkan padamu, hanya saja aku sudah cukup senang dengan sms ini. Dan kabar baiknya, tidak jadi kuis. Ah, syukurlah.

“Alarmku mati, aku bangun kesiangan. Tunggu aku di kampus. 20 menit lagi aku sampai :) ”

Bisa saja aku membalas sms kamu dengan kata-kata marah. Tapi aku tidak ingin memperbesar masalah yang kecil ini. Aku tahu kamu punya alasan kenapa kamu tidak jadi datang ke tempatku dan tidak memberi kabar. Aku tahu.

masih Bersambung...