Nafsu makan sedang pergi entah kemana. Tapi pagi itu kamu
memaksa aku untuk sarapan. Kamu terus membujuk dan aku terus menolak.
“aku ngga lapar”
“tapi kamu harus sarapan”
“ngga mau!”
“apa mau aku suapi?”
Aku menggelengkan
kepala
Dan pada akhirnya aku mengalah. Kamu membelikan aku satu
mangkuk bubur ayam. Sembari menyodorkan mangkuk itu kamu berkata “ayo dihabiskan. Selesai ini aku antar kamu ke terminal”
Apa tidak usah aku
habiskan saja mangkuk berisi bubur ini?
Dan seperti biasa, kamu menyiapkan satu gelas air minum. Lalu
kamu duduk di sampingku sambil memainkan gitar itu. Menyanyikan lagu yang tak
ingin aku dengar untuk perpisahan yang tidak lama lagi segera terjadi.
No comments:
Post a Comment
Comment juga dong! payah baca doang