September 2012. I don't remember exactly what day I started a life as a college student. but the memory still warm 'til now. the first day I moved to campus dorm, trying to find a place to eat by myself because some person I know were not coming yet, and cleaning room using wet old newspaper because I don't have any mop and have no idea where to borrow one because I'm shy to ask to someone.
***
1. Tahun Pertama
Ngga tidur, Ngga mandi, Ngga sarapan
Sejak ospek udah mulai dipaksa kenal sama yang namanya nugas dini hari. Tidur ala kadarnya, makan seadanya, mandi seingetnya. dengan cuaca area kampus yang beda jauh sama cuaca rumah yang mana daerah kampus itu dulunya rawa yang berarti bakal gerah dan gersang selalu ketika panas dan bakal banjir ketika hujan. satu kamar asrama diisi oleh 4 orang termasuk aku yang otomatis tiap malem ngga akan bisa tidur kalau kipas angin ngga nyala.
ngerjain tugas paling cepet selesai jam 12 malem. dan paling lama ya sampai beberapa menit pengumpulan tugas. kamar berantakan sama kertas tugas dari 4 orang penghuninya yang kadang ada tamu dari gedung asrama sebrang. kalau lagi nyerah sama cucian baju akhirnya pilih laundry kiloan di depan kampus karna lebih pilih tidur daripada nyuci baju.
hampir semua jadwal kebagian kelas pagi. ngga pagi banget juga sih. tapi karna habis nugas sampai dini hari, itu masih terhitung pagi. rebutan kamar mandi dan berakhir numpang mandi di kamar mandi tetangga yang kuliah siang. bahkan ngga mandi karna pernah tiba-tiba air keran ngga ngalir. ngga sarapan karna boro-boro inget.
you don't wanna see this room when all people were arrived and start their activity in college. believe me |
Asik di kamar sendirian sementara yang lain di ruang tengah asrama, cuma aku yang ngerasa ada gempa yang kemudian dibilang lebay. guys, gimana ngga lebay kalau kamu liat isi air galon goyang-goyang sendiri?
sering berangkat ke kampus sendiri atau sama temen kamar sebelah karna temen satu kamar sering lama yang berakhir telat dan ngga dapet absen. lalu pulang ke kamar duluan karna di luar panas dan ngapain main mendingan nonton terus tidur di kamar sampai akhirnya temen kamar nyuruh aku buat 'main' jangan di kamar melulu. oke. aku terima tantangannya.
sementara yang lain sibuk nyiapin kostum untuk lomba, aku sama beberapa temen ngga ada kesibukan karna desain kostum kelompokku ngga diterima. dan akhirnya aku diajak jadi panitia acara besar di kampus. kehitungnya relawan karna baru masuk beberapa minggu sebelum acara mulai. lalu aku jadi sering pulang ke asrama malam-malam bahkan ngga pulang. dan masih jadi masalah karna mereka heran kenapa tiba-tiba aku jadi sering pulang malam. yah sudahlah. aku sibuk.
beberapa minggu menjelang UAS aku yang masih penasaran ingin pindah kuliah tapi masih dengan jurusan yang sama cuma beda kampus mencoba daftar lagi. tapi ternyata jadwal tesnya barengan sama UAS dan membuat keteteran ngerjain tugas UAS yang hampir semuanya take-home tapi ada mata kuliah yang mengharuskan presentasi di kelas saat UAS dan itu membuat IP turun. ya resiko.
beberapa minggu menjelang UAS aku yang masih penasaran ingin pindah kuliah tapi masih dengan jurusan yang sama cuma beda kampus mencoba daftar lagi. tapi ternyata jadwal tesnya barengan sama UAS dan membuat keteteran ngerjain tugas UAS yang hampir semuanya take-home tapi ada mata kuliah yang mengharuskan presentasi di kelas saat UAS dan itu membuat IP turun. ya resiko.
2. Tahun Kedua
Serba keteteran
setelah satu tahun tinggal di asrama berempat, akhirnya kami 'diusir' dari asrama. dan aku pindah nge-kost. tahun ke-2 kuliah adalah tahun dimana mata kuliah dari jurusan yang aku tuju akhirnya memperlihatkan batang hidungnya: Studio 1. yang awalnya kuliah hanya bermodal kertas, pensil, dan alat warna, sekarang ditambah jadi kain, gunting kain, majalah bekas, dan browsing sana-sini.
ngga bisa lihat langsung progress kerja temen bikin tiap kali mau nugas selalu jawab dalam hati: nanti aja ah. sampai akhirnya tiba-tiba di kampus waktu liat progress orang lain udah jauh dan aku masih di kosan aja. ditambah lagi aku yang memutuskan untuk deket sama cowok dan ngga bisa misahin waktunya nugas dan bersenang-senang.
tapi akhirnya aku berhasil mengejar ketertinggalan tugas-tugas berat itu dan melewati UAS dengan (agak) sukses. IP naik lagi. and also I got my first runaway on my first design. I mean, I'm on the runaway. embarrassed myself with old high heels shoes who apparently detached from my heel when I walk on runway!
Hitung-menghitung
udah mulai kesel denger komentar orang yang tiap kali liat tugasku: wah enak ya gambar doang. tidak sayangku, tidak semua tugasku 'hanya' menggambar. untuk membuat satu buah pola pakaian diperlukan ukuran. dan ukuran itu tidak semena-mena langsung bisa jadi pola pakaian. semua harus dihitung.
dibutuhkan juga kemampuan untuk menghitung ongkos produksi pakaian kalau-kalau nanti mau jadi juragan konveksi. and it was not easy.
menghitung berapa ongkos produksi untuk satu buah pakaia, atau satu lusin pakaian, atau satu kodi pakaian, menghitung juga upah pekerja, upah distributor, ongkos listrik, internet, air, dan lain sebagainya.
menghitung berapa ongkos produksi untuk satu buah pakaia, atau satu lusin pakaian, atau satu kodi pakaian, menghitung juga upah pekerja, upah distributor, ongkos listrik, internet, air, dan lain sebagainya.
3. Tahun ketiga
Menjadi Pebisnis
dengan sebuah visi prodi untuk menjadikan kami lulusan yang mampu menciptakan lapangan kerja melalui skill kami, maka hadirlah mata kuliah Fashion Business dan Fashion Industry.
IF you think that being business man is easy, well not at all. ya tergantung bisnisnya juga sih. di sini yang dibahas adalah sebuah cara berbisnis from scratch. gimana caranya bikin proposal bisnis, bisnis kanvas, marketing, dan lain sebagainya yang meski pada nantinya bukan kita sendiri yang mengerjakan tapi kita harus tau bagaimana semua itu berjalan.
tidak lupa hadir pula mata kuliah Sociopreneur. karna sekarang ini sudah mulai banyak yang memulai bisnis dalam bidang sosial yang juga bertujuan untuk mengembangkan potensi yang ada di sekitar kita. akhir dari mata kuliah ini adalah kuliah lapangan ke pinggiran Jogjakarta untuk belajar dan berbagi bersama Agradaya. it was fun and yet sad. (I was about to post a story about it but, nah I don't know why it still on the draft section)
stayed with this little family for two nights. miss them so much. |
Kerja, oy!
dan tidak lupa, selama libur kuliah tahun ke-3 ini ada Kerja Profesi / magang. dan aku memutuskan untuk KP di Balai Besar Tekstil because I don't know why.
tugas dari tempat KP ini adalah satu buah proyek untuk bikin tenun ikat. dan dari kantor BBT, aku dikirim ke Majalaya untuk belajar tentang proses pengolahan benang yang nantinya akan dibuat jadi tenun ikat. rasanya? ya.. lumayan lah 3 hari pake koyo tiap pulang kerja.
but from this, I learnt that traditional fabric is more complex more than I ever taught. dan dari sini, aku bisa lebih menghargai keberadaan kain tradisional yang sudah mulai ditinggalkan. dan juga aku salut sama semua pekerja di sana yang rata-rata umurnya sudah diatas 40thn tapi masih bisa dan sanggup kerja seharian mengolah helaian-helaian benang jadi kain.
dan tidak lupa, selama libur kuliah tahun ke-3 ini ada Kerja Profesi / magang. dan aku memutuskan untuk KP di Balai Besar Tekstil because I don't know why.
tugas dari tempat KP ini adalah satu buah proyek untuk bikin tenun ikat. dan dari kantor BBT, aku dikirim ke Majalaya untuk belajar tentang proses pengolahan benang yang nantinya akan dibuat jadi tenun ikat. rasanya? ya.. lumayan lah 3 hari pake koyo tiap pulang kerja.
but from this, I learnt that traditional fabric is more complex more than I ever taught. dan dari sini, aku bisa lebih menghargai keberadaan kain tradisional yang sudah mulai ditinggalkan. dan juga aku salut sama semua pekerja di sana yang rata-rata umurnya sudah diatas 40thn tapi masih bisa dan sanggup kerja seharian mengolah helaian-helaian benang jadi kain.
'Nyolet'
adalah mewarnai benang dengan cara dicolet agar tercipta sebuah motif
|
'Ngelos'
adalah proses penggulungan benang setelah dilakukan pencelupan warna pada benang
|
4. Tahun keempat
Ini Bukan Kamu, Riz
seperti yang sudah aku ceritakan disini, pra-TA ku diragukan Dosen-dosen dan teman-teman. mereka bilang lebih baik berangkat dari apa yang aku suka dan "Ririz banget" tapi aku menolak sebelum mencoba karna... I don't know. masalah TA yang ingin aku angkat ini semacam panggilan alam. jadi aku tetap pada pendirian kalau aku harus melanjutkan pra-TAku ke TA.
dan aku bersyukur dapat Pembimbing yang sudah mengerti aku (halah). beliau (akhirnya) mendukung apa yang aku mau dan mencari jalan terbaik biar TA yang aku mah bias tetap berjalan dengan baik.
setelah bergelut dengan TA yang waktu nyusun Bab II bikin kabur-kaburan, keteteran, progresnya lelet, nangis-nangis kara marah sama diri sendiri kenapa males, dan melewati 4 kali tahap sidang, akhirnya Ririz lulus! Ririz lulus dengan predikat (hampir) Cumlaude
iya, betul, hampir.
syarat berkas untuk memenuhi ketentuan Cumlaude sudah aku penuhi dan ngga ada masalah. tapi IPKnya kurang tipis. tipiiiiiis banget. 0.01
iya, setipis itu.
ini di bawah foto hasil perjuangan TA, hasil TA, wisudaan, dan foto keluarga pakai Toga :'D
terima kasih tak terhingga untuk semua yang pernah terlibat dalam pengerjaan tugas selama kuliah dan pengerjaan tugas akhir. terutama buat Mamah yang sering nyuapin anaknya pas lagi keteteran nyusun laporan tugas akhir, dan Bapak yang sudah pasrah rekeningnya digesek untuk bayar segala-galanya.
sekarang, beban hidup jadi berasa beratnya. di belakang nama lengkap ada gelar S.Sn. coy ._.)
hehe... semoga gelar dan ilmu selama 4 tahunnya bisa digunakan di jalan yang benar dan bisa bermanfaat untuk orang banyak. Aamiin...
selamat menempuh hidup baru ya untuk ya baru lulus dan akan lulus!
mwah
dan aku bersyukur dapat Pembimbing yang sudah mengerti aku (halah). beliau (akhirnya) mendukung apa yang aku mau dan mencari jalan terbaik biar TA yang aku mah bias tetap berjalan dengan baik.
setelah bergelut dengan TA yang waktu nyusun Bab II bikin kabur-kaburan, keteteran, progresnya lelet, nangis-nangis kara marah sama diri sendiri kenapa males, dan melewati 4 kali tahap sidang, akhirnya Ririz lulus! Ririz lulus dengan predikat (hampir) Cumlaude
iya, betul, hampir.
syarat berkas untuk memenuhi ketentuan Cumlaude sudah aku penuhi dan ngga ada masalah. tapi IPKnya kurang tipis. tipiiiiiis banget. 0.01
iya, setipis itu.
ini di bawah foto hasil perjuangan TA, hasil TA, wisudaan, dan foto keluarga pakai Toga :'D
terima kasih tak terhingga untuk semua yang pernah terlibat dalam pengerjaan tugas selama kuliah dan pengerjaan tugas akhir. terutama buat Mamah yang sering nyuapin anaknya pas lagi keteteran nyusun laporan tugas akhir, dan Bapak yang sudah pasrah rekeningnya digesek untuk bayar segala-galanya.
sekarang, beban hidup jadi berasa beratnya. di belakang nama lengkap ada gelar S.Sn. coy ._.)
hehe... semoga gelar dan ilmu selama 4 tahunnya bisa digunakan di jalan yang benar dan bisa bermanfaat untuk orang banyak. Aamiin...
selamat menempuh hidup baru ya untuk ya baru lulus dan akan lulus!
mwah
begadang, keteteran, hampir telaaaat! MERDEKAAAAAH!
ReplyDeleteTA itu enak ya... enak ditinggalkan :')
SUDAH MERDEKAAAAA
DeleteRunway, riz.
ReplyDeleteRunaway itu kabur...
hasil tugasnya bagus banget kak..
ReplyDelete