26 December, 2011

Berhentilah berlari. Aku sudah lelah (Bagian 2)

Baca bagian sebelumnya
(Bagian 1)

Semua pasta sudah dingin dan lilin sudah padam. Kamu masih belum beranjak dari sofa. Jarum pendek sudah menunjuk ke angka 11 dan kamu masih tidur di pangkuanku. Aku mengganti pangkuanku dengan bantal dan menyelimutimu. Baru kali ini aku melihat kamu mengangis sampai tertidur.
*****
Satu minggu setelah itu aku mendatangi rumahmu dan aku melihat kamu masih murung. Aku tidak tahu apa yang harus aku perbuat untuk mengembalikan senyummu yang sangat khas itu. Senyum yang ketika aku melihatnya, akan timbul lesung pipi. Senyum yang ketika aku melihatnya, akan terlihat gigimu yang rapih. Senyum yang ketika aku melihatnya, akan membuat aku ikut tersenyum. Sekarang, kemana  senyum itu perginya? Kemana aku harus mencari senyummu itu?

Ilustrasi oleh Kanin

Tidak ada yang di bicarakan pada hari itu. Kamu dan aku hanya saling berdiam diri. Aku pamit pulang ketika jarum jam menujukkan angka 8. Kamu hanya bilang "Selamat malam" dengan raut muka yang masih ingin bersamaku.  

 "Kamu kenapa?"   

"Aku ingin melupakan gadis itu. Tapi kenapa begitu sulit?" 

 "Bisa. Kamu pasti bisa. Aku pulang dulu ya. Besok aku ke sini lagi" 

"Tidak perlu. Biar aku yang pergi ke tempatmu. Kamu sudah terlalu banyak membantuku" 

 "Baiklah kalau itu maumu. Besok aku tunggu di rumahku"  

Sambil melempar senyum dan melambaikan tangan aku meninggalkan rumahmu. Entah kenapa meninggalkan rumahmu pada hari itu terasa begitu berat. Tidak seperti biasanya. Ah, sudalah toh besok kamu akan mengunjungi aku  di rumah. 

Bersambung lagi...

10 comments:

  1. Ditunggu sambungannya ya riz..
    Happy Blogging..

    ReplyDelete
  2. eta ririz....meni sa iprit sambunganna??? hahaha

    ReplyDelete
  3. Ah, part 2 nya pendek nih, padahal lagi seru2 baca. Bikin penasaran.. :3

    Lanjutin kak! :D

    ReplyDelete
  4. Huaaaah?! Nunggu berhari-hari tapi nyambungnya pelit amat *tabok ririz* hahaha "mengunjungi dirumah? Hihihi~ ngapain yah ntar :3 cepetan lanjutannya riz ;)

    ReplyDelete
  5. @cucu: ahihi makasih :) tunggu ya!
    @dian: hahaha tunggu kelanjutannya aja om XD
    @aulia: yang cabal yak :D
    @basith: kyaaa... ampun sith ampun ._.

    ReplyDelete
  6. Yah, kog dikit banget alurnya :(

    ditunggu kelanjutannya ya, post di grup sekte saman lagi yo.
    Salam kenal.

    ReplyDelete
  7. senyum kok dilempar-lempar.:p no komen ah, ceritanya sesuatu banget.:)

    ReplyDelete
  8. Wah.. Ceritanya bagus sih riz sebenarnya,, Tapi terlalu panjang... (-_-')

    ReplyDelete
  9. cemen banget tu cowok, gagal kencan aja mewek... ckckck

    ReplyDelete

Comment juga dong! payah baca doang